Advertisment Image

Gubernur BI Apresiasi Berijo, Bengkulu jadi Pilot Project

Reporter: Dedi HP
Foto: Ist/net
www.tras.id– Gubernur Bank Indonesia (BI) mengapresiasi program Belanja Sayur dan Sembako dari Rumah Ajo (Berijo) yang diluncurkan Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Provinsi Bengkulu. Berijo merupakan tindak lanjut program new normal di tengah Pandemi Covid-19. Bahkan Berijo di Bengkulu ini menjadi Pilot Project BI yang nantinya akan diterapkan di berbagai wilayah Indonesia.
Kepala Diskop dan UMKM Provinsi Bengkulu, Erdiwan didampingi Sekretaris Diskop dan UMKM, Nusirwan menjelaskan program Berijo akan melibatkan beberapa stakeholder, seperti BI, BRI, BPJS Ketenagakerjaan dan Provider Telkomsel. Sedangkan sasaran program Berijo tahap pertama yakni sedikitnya 200 pedagang sayur keliling yang ada di Kota Bengkulu.
“Program Berijo ini sangat diapresiasi oleh Gubernur Bank Indonesia, sehingga Bengkulu menjadi pilot Project nya. Jadi sesuai arahan Presiden RI dan Gubernur sudah saatnya kita menggeser paradigma program pemerintah, jika selama ini program berorientasi pada pemberian bantuan. Maka program Berijo ini orientasinya adalah kemitraan. Jadi para pedagang difasilitasi bermitra dengan rekanan, seperti BI, BRI, BPJS Ketenagakerjaan dan Telkomsel,” ungkapnya.
Program Berijo nantikan akan dikembangkan melalui aplikasi yang mudah diakses dan diterapkan. Warga tak perlu repot-repot pergi ke pasar untuk mendapatkan sembako atau sayuran. Cukup klik aplikasi maka akan terhubung ke para tukang sayur rekanan dan segera sampai ke rumah pemesan. Dia menjelaskan BI nantinya akan memfasilitasi para pedagang sayur mendapatkan QRIS untuk memudahkan transaksi non tunai, apalagi kemajuan teknologi semakin cepat dan para pelaku ekonomi mikro harus cepat merespon dan menyesuaikan diri dengan sistem pembayaran non tunai ini. Selanjutnya BRI akan memberikan kemudahan peserta Berijo mendapatkan tambahan modal usaha melalui KUR dan kredit cepat. Kemudian BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan pada para peserta, sedangkan Telkomsel akan mengajak peserta ikut serta dalam penyebaran informasi terkait COVID-19, reseller dan SMS Gate Way.
“Banyak manfaat yang akan diterima para pedagang sayur keliling ini. Selain tambahan modal usaha, peserta juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari reseller Telkomsel serta berbagai pelatihan peningkatan kapasitas SDM, termasuk pengetahuan tentang sistem pembayaran non tunai,” jelasnya.
Tahap pertama, setiap kelurahan akan diakomodir sedikitnya 2 tukang sayur keliling, dan kemudian akan dikembangkan pada sasaran lainnya, seperti pedagang kue keliling, pedagang ikan dan sasaran lainnya. Bagi masyarakat yang berminat dapat mendaftarkan diri ke Diskop dan UMKM Provinsi Bengkulu dengan melampirkan surat keterangan usaha dari kelurahan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *