Reporter: Ofet N
Editor: Dedi HP
www.tras.id – Adanya ornamen di lokasi wisata Sekunyit berupa lukisan yang menampilkan kemolekan bagian sensitif perempuan menuai protes dari Pemuda Muhammadiyah (PM) Bengkulu Selatan. Bahkan salah satu ornamen yang menampilkan putri duyung tanpa busana itu menjadi perbincangan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Ketua PM Bengkulu Selatan, Jerly Biterfin menyampaikan harusnya objek wisata dibangun selain memberikan hiburan juga harus memuat nilai-nilai edukasi moral, budaya dan menimbulkan kenangan yang mengesankan.
“Dalam UU 10/2009 Tentang Kepariwisataan, jelas diatur dalam pasal 26 bahwa setiap pengusaha pariwisata berkewajiban
menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat setempat. Nah, Bengkulu Selatan adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, adat dan agama. Sementara di wisata Sekunyit justru menampilkan gambar yang menurut kami bertentangan dengan semangat UU Kepariwisataan dan sangat tidak elok dilihat, apalagi banyak anak-anak yang berkunjung ke kawasan wisata itu,” kata Jerly.
Dia juga meminta Pemkab Bengkulu Selatan melalui OPD terkait melakukan peninjauan ulang terhadap izin yang diberikan, mengingat moral dan masa depan generasi Bengkulu Selatan lebih penting. “Kami meminta dinas terkait melakukan evaluasi atau peninjauan ulang terhadap wisata Sekunyit, dan meminta pihak pengelola mematuhi prinsip-prinsip kepariwisataan dengan menghapus atau melepas ornamen di lokasi wisata yang beraroma pornografi,” kata Jerly.(*)
