Advertisment Image

Sakit Hati Tak Dibayar Picu Pembunuhan Pasangan Sejenis

Reporter/foto: Dedi HP
www.tras.id – Masih ingat dengan kasus pembunuhan mahasiswa yang jasadnya dihanyutkan di sungai sekitar bendungan PLTA Musi, Desa Susup Kecamatan Merigi Sakti Bengkulu Tengah pada 20 Mei lalu? Dari rekonstruksi kasus pembunuhan yang digelar Satreskrim Polres Bengkulu Tengah yang pada Rabu (03/06/2020) pelaku, AL dan MU memperagakan 35 adegan. Dari rangkaian adegan tersebut terungkap bila pelaku yang merupakan pencinta sejenis tega menghabisi nyawa korban dipicu sakit hati lantaran tak dibayar saat berkencan yang dilakukan sekitar Januari 2020. Kemudian aksi kedua pelaku juga telah direncanakan dan mereka juga mengakui ingin menguasai harta benda korban berupa sepeda motor jenis Yamaha Vixion.
“Rekontruksi berlangsung dengan 35 adegan, terungkap bila pembunuhan itu telah direncanakan, dimana mereka telah menyiapkan ikat pinggang dan besi shcok motor yang digunakan memukul kepala korban,” jelas Kasat Reskrim Polres Bengkulu Tengah, Iptu. Rahmat, SH.MH.
Dia menambahkan, usai menghabisi nyawa korban yang sebelumnya diajak berkencan di pondok dekat bendungan PLTA Musi, korban dihanyutkan ke aliran sungai dengan maksud menghilangkan jejak dan kedua pelaku bisa leluasa menguasai harta benda korban.
Atas tindakan melawan hukum tersebut, kedua pelaku dikenakan pasal berlapis yakni tentang Curas dan pasal pembunuhan.
“Kedua pelaku kami sangkakan pasal 365 dan 340 KUHP, kasus ini terus kami kembangkan sambil mencari barang bukti lainnya,” ujar Rahmat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada 20 Mei lalu warga Desa Susup geger adanya aksi pembunuhan di pondok kebun tak jauh dari bendungan PLTA Musi. Diketahui korban merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Bengkulu yang baru saja mengantarkan temannya ke Desa Susup.
Dari keterangan teman korban, mereka tiba di desa itu sekira pukul 15.00 WIB kemudian meminta izin pada orang tua temannya berencana menginap di desa itu. Ba’dah Maghrib atau sekira pukul 18.30 WIB kedua pelaku menemui korban dan berbincang. Tak lama setelah berbincang mereka berboncengan tiga menggunakan motor korban menuju TKP pembunuhan dengan maksud kembali berhubungan badan sesama jenis. Usai dibunuh korban dibuang ke sungai. Tak butuh lama bagi jajaran kepolisian menangkap para pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *