Editor : Dedi HP
Foto : Korem 041/Gamas
www.tras.id – Tantangan era industri 4.0 menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi siber, membuat dunia berada dalam era VUCA atau Volatility (perubahan atau dinamika yang cepat), Uncertainty (ketidakpastian atau sulit diprediksi), Complexity (kerumitan masalah) dan Ambiguity (ketidakjelasan atau kebingungan). Menghadapi situasi tersebut, Komandan Korem (Danrem) 041/Garuda Emas, Brigjen TNI Dr. Handoyo, M.Tr (Han) memberikan solusinya yakni dengan membangun strategi pro aktif dan membentuk mindset positif.
“Istilah VUCA ini mulai digunakan oleh militer Amerika Serikat di akhir tahun 1990-an, pasca-era Perang Dingin. Ini mencerminkan dunia yang serba cepat, semakin tidak stabil dan cepat berubah. Untuk menghadapi VUCA, perlu menyusun strategi proaktif. Kuncinya membangun mindset positif. Siap menerima tantangan baru, tahan menghadapi rintangan, melihat usaha sebagai bagian untuk mahir, belajar dari kritikan, mendapatkan pelajaran dari inspirasi dari kesuksesan orang lain,” ungkap Danrem 041/Gamas saat memberikan kuliah umum pada ‘Stadium General bagi Mahasiswa Program Magister dan Program Doktor Pascasarjana’ Universitas Islam Negri (UIN) Fatmawati Soekarno Bengkulu, pada Sabtu (27/11/2021).
Ia menambahkan kondisi ini menjadi tantangan baru untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) kepemimpinan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjawab pemanfaatan teknologi, perencanaan kerja dan perencanaan organisasi. Guna menjawab Volatility, individu harus memiliki Vision (visi). Menjawab Uncertainty dengan Understanding atau pemahaman, menjawab Complexity dengan Clarity atau kejelasan dan menjawab Ambiguity dengan Agility atau kelincahan untuk melakukan perubahan secara efisien dan berintegrasi.
“Sistem berfikir untuk menghadapi VUCA yakni imajinasi tujuan dan sasaran, detail, fokus, prioritas dan antisipasi,” tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Plt Rektor UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi Danrem 041/Gamas, yang membangun komunikasi dan kolaborasi untuk titik tolak hubungan lembaga yang dipimpinnya dengan TNI.
“Untuk membangun Sumber Daya Kepemimpinan kita harus ingat PBNU (P) yaitu Pancasila, (B) Bhineka Tunggal Ika, (N) Negara Kesatuan Republik Indonesia dan (U) Undang-undang Dasar 1945,” tandasnya.
Untuk diketahui, kegiatan yang diikuti sekitar 150 mahasiwa Program Doktoral dan Magister ini diselenggarakan dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan dengan memakai masker dan penerapan jarak sosial di antara peserta di dalam ruangan.(*)