Hantaman Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan semua aktivitas di semua lini, dan yang paling terdampak adalah masyarakat kecil yang kesehariannya sangat bergantung pada upah atas jasa yang mereka kerjakan sehari-hari. Kebijakan pemerintah menerapkan PPKM dan WFH semakin membuat masyarakat kecil ini terhimpit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena ruang gerak dan akses untuk mendapatkan upah semakin terbatas.
Beruntung kita, sejak kecil orang tua dan guru mengenalkan kita dengan Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara, sehingga rasa empati, senasib sepenanggungan dan rasa persaudaraan hadir dalam sanubari kita dan menjadi motor penggerak lahirnya gerakan dan komunitas kebaikan seperti komunitas Ambil-Isi di Kelurahan Jembatan Kecil, Komunitas Sedekah Seribu Sehari (S3) dan komunitas lainnya yang langkah nyatanya adalah membantu sesama dengan membagikan sembako, makanan, pakaian bahkan bantuan uang tunai untuk modal usaha pada masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19.
Komunitas dan gerakan kebaikan ini adalah modal sosial yang harus terus kita rawat dan pupuk untuk keberlangsungan berbangsa dan bernegara. Melalui gerakan kebaikan yang massif dilakukan belakangan ini oleh berbagai komunitas, kita belajar bahwa membantu sesama tak perlu memandang suku, golongan dan agama, namun yang harus dikedepankan adalah rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan kita sesama anak bangsa, sebagaimana semangat Sumpah Pemuda!.(*)