Reporter: Dedi HP
Foto: Korem 041/Gamas
www.tras.id – Danrem 041/Gamas Brigjen TNI Yanuar Adil, menyayangkan belum dimaksimalkannya fasilitas isolasi terpusat Covid-19 di Bengkulu Utara, dimana masyarakat masih banyak melakukan isolasi mandiri di rumah. Hal ini disampaikannya di sela-sela kunjungan kerja Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bengkulu yang dipimpin Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah ke Kabupaten Bengkulu Utara, Selasa (10/8/21).
“Terkait dengan pemeriksaan dini (Testing), pelacakan dan perawatan (Treatment), saya sudah lihat tempat isolasinya, sayang tempat ini tidak digunakan. Setelah ditanya masyarakat di mana, isolasi di rumah,” ujarnya.
Padahal, menurutnya adanya lokasi isolasi terpusat berfungsi untuk memudahkan pengawasan dan perawatan.
“Karena dalam posko itu tentunya ada vitamin dan Babinsa juga menganjurkan pasien untuk berjemur,” paparnya.
Lebih lanjut Abituren Akademi Militer 1988 ini menerangkan, isolasi terpusat merupakan salah satu cara mengurangi angka kematian dan penyebaran Covid-19. Untuk tempat isolasi terpusat di desa, bisa dilaksanakan di tempat-tempat seperti, ruko, sekolah dan lainnya sesuai situasi yang ada di desa.
“Saya menyarankan, kalau perlu dijemput oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan isolasi terpusat ini,” sarannya.
Mengenai vaksinasi, Danrem 041/Gamas berharap, antusiasme masyarakat yang tinggi pada vaksin dosis pertama, diharapkan tidak menurun pada vaksinasi dosis kedua. Terlebih, ini nantinya akan bermanfaat dengan dosis kedua menjadi syarat untuk melakukan perjalanan.
“Kita sampaikan, kalau mau naik pesawat, perjalanan antar kabupaten, nanti harus menunjukkan vaksinasi dosis kedua. Nanti masyarakat akan datang. Yang harus ditekankan, berita-berita yang penting dosis ke 2 vaksin, sangat penting untuk membentuk daya imunitas tubuh yang kuat dalam melawan virus corona pada diri kita, untuk itu masyarakat harus melaksanakan vaksin ke 2, sesuai pemberitahuan via sms dan pengumuman lainnya,” tegasnya.
Sementara terkait pembatasan mobilitas, dengan Satgas sudah rapat bersama gubernur dan membentuk satu tim untuk membatasi mobilitas masyarakat antar kabupaten. Harapannya di dalam kabupaten sendiri bentuk tim bagaimana cara membatasi mobilitas sesuai dengan Instruksi Mendagri yang terbaru tentang level 4.
“Kalau memang tidak ada pesta pernikahan, ya sudah kompak semua tidak ada. Kalau memang penekanan ibadah di rumah, ya ibadah di rumah, ini perlu disampaikan, sehingga masyarakat mengerti,” paparnya.
Ditambahkan olehnya, kebijakan membatasi mobilitas masyarakat ini adalah kebijakan yang tidak disukai masyarakat. Tetapi, hasilnya untuk masyarakat juga.
“Pesan saya, ayo kita laksanakan kegiatan PPKM Mikro, 3T dan vaksinasi, serta pembatasan mobilitas masyarakat dengan sungguh-sungguh. Karena kalau bukan kita yang mulai dari sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melaksanakannya?” pungkasnya.
Pada kesempatan itu juga, Danrem menyerahkan buku panduan pelaksanaan PPKM Mikro kepada Bupati Bengkulu Utara, Ir. H. Mian. Buku panduan tersebut memuat hal-hal atau kegiatan yang dilaksanakan selama PPKM Mikro di desa, sehingga dapat mencegah penularan lokal virus corona antar masyarakat desa.(*)