Reporter: Dedi HP
Foto: Korem 041/Gamas
www.tras.id – Komandan Korem (Danrem) 041/Gamas Brigjen TNI. Yanuar Adil mendukung rencana Pemprov Bengkulu membuka sekolah dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan metode tatap muka. Hal tersebut disampaikan Danrem saat mengikuti coffee Morning di Balai Raya Semarak pada Rabu (10/02/2021).
“Kami siap mendukung kebijakan belajar mengajar dengan tatap muka, kalau kita lihat dari SKB menteri, harus ada tempat cuci tangan, memakai masker dan sebagainya, untuk itu pemerintah provinsi harus menyiapkan sarana tersebut,” tuturnya.
Ia juga akan menginstruksikan seluruh jajaran TNI untuk meninjau kesiapan setiap sekolah. Tidak hanya terkait ketersediaan tempat cuci tangan, namun juga jarak setiap bangku juga harus dipastikan sesuai standar protokol kesehatan Covid-19.
“Saya akan perintahkan unsur bawahan apakah itu Dandim, Babinsa untuk mengecek sekolah yang ada di wilayahnya, apakah sekolah-sekolah tersebut sudah siap untuk melaksanakan belajar, mulai dari jarak tempat duduknya apakah sudah 1,5 meter serta tempat cuci tangan dan sebagainya akan kita cek, ini pegangan kita untuk memberikan laporan bahwa sekolah ini sudah siap untuk kegiatan tatap muka, itulah bentuk dukungan kami untuk merealisasikan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka,” terang Dandim.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menyampaikan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri terkait tentang penyelenggaraan pembelajaran sekolah tatap muka. Sebab itu perlu dibahas kesiapan dan dukungan dari FKPD.
“Dengan kondisi wabah yang mulai terkendali, kesiapan penanganan dan aspirasi dari masyarakat yang luar biasa kuat sebagaimana juga disampaikan oleh kepala dinas kesehatan, kita mulai berpikir bagaimana kita mulai membuka sekolah tatap muka tapi tentu dengan sekenario Protokol Kesehatan,” jelas Rohidin.
Dia menambahkan pelaksanaan kegiatan belajar online tidak semua dapat diikuti, khususnya bagi siswa dan sekolah yang ada di wilayah sulit sinyal.
Sementara itu Eri Yulian Hidayat Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan setelah pihaknya melakukan pemantauan dari aspirasi orang tua murid bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka sangat diinginkan mengingat dalam waktu dekat anak-anak kita akan melaksanakan ujian nasional.
“Rencana belajar tatap muka perlu dukungan semua pihak. Kami akan membagi teknisnya dengan pihak sekolah mulai dari pembagian siswa perkelas yang semula 36 siswa/kelas menjadi 16 siswa/kelas dan sebagainya,” ujarnya.(*)