Advertisment Image

Supaya Tak Boncos, Yuk Kenali Ciri Saham Gorengan

Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) PWI gencar memberikan edukasi seputar pasar modal dan instrumen investasi pada publik. (foto: dok/tras)

Reporter: Andreas
Editor: Dedi HP
BENGKULU, tras.id – Investor di pasar modal tentu tak ingin mengalami kerugian dari aktivitasnya di pasar modal. Untuk itu, salah satunya adalah para investor sangat menghindari saham-saham gorengan. Bagi investor pemula, yuk simak apa saja ciri saham-saham gorengan yang dapat membuat investor boncos alias merugi.

Manajer Edukasi GIBEI PWI Bengkulu, Iyud Dwi Mursito mengungkapkan beberapa ciri saham gorengan yang mudah dikenali oleh investor pemula yakni:

  • Memiliki Aktivitas dengan Volatilitas yang Tinggi

Saham gorengan cenderung memiliki fluktuasi harga yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Pergerakan harga yang tidak wajar dan cepat naik atau turun secara tiba-tiba dapat menjadi tanda adanya manipulasi atau aktivitas spekulatif.

  • Volume Perdagangan Tidak Proporsional

Saham gorengan seringkali memiliki volume perdagangan yang tidak proporsional dengan likuiditas dan fundamentalnya. Jika volume perdagangan tiba-tiba meningkat secara signifikan tanpa adanya berita atau perubahan fundamental yang jelas, itu bisa menjadi indikasi adanya manipulasi harga.

  • Berita Tanpa Dasar yang Kuat

Saham gorengan seringkali disertai dengan rumor atau berita tanpa dasar yang kuat. Jika suatu saham mengalami kenaikan atau penurunan signifikan hanya berdasarkan rumor atau berita spekulatif yang tidak terverifikasi, itu bisa menjadi tanda adanya manipulasi pasar.

“Kemudian saham gorengan memiliki kinerja finansial yang tidak sebanding dengan kenaikan harga yang terjadi. Perhatikan apakah pendapatan, laba, dan pertumbuhan perusahaan sesuai dengan kenaikan harga saham. Jika tidak ada dasar yang jelas untuk kenaikan harga tersebut, itu bisa menjadi indikasi saham gorengan,” tambah Iyud.

Ia melanjutkan sentimen pasar yang berlebihan juga dapat menjadi ciri saham itu adalah saham gorengan. Misalnya, banyak investor yang terlalu terburu-buru membeli saham tersebut karena takut ketinggalan atau adanya ekspektasi keuntungan yang tidak realistis. Sentimen pasar yang berlebihan seperti ini bisa menjadi tanda adanya potensi saham gorengan.

“Untuk itu penting selalu melakukan riset yang teliti, memahami fundamental perusahaan, dan tidak terburu-buru mengambil keputusan investasi berdasarkan tren yang tidak jelas,” ujar Iyud.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *