Advertisment Image

Ulama Besar Tarekat Naqsyabandiyah Indonesia Berpulang ke Rahmatullah, Nusantara Berduka

Beliau adalah busur sekaligus panah emas. Berkah utama bagi orang-orang yang lupa akan jalan pulang kepada Allah. Beliau pembimbing kemurnian akhlak dan budi pekerti. Penegak utama kesempurnaan ruhani setiap jiwa. Agar selalu sadar akan dasar utamanya berasal dan mutlak kembali kepada Allah, Tuhan Zat Yang Maha Suci.

Beliau bersama seluruh mursyid dan murid-murid yang dibimbing dalam Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsyabandiyah Indonesia, adalah masyarakat yang berdiri di garda terdepan dalam menjaga dan melindungi NKRI harga mati.

Kedekatan diri kepada Allah, menjadi petunjuk dan melahirkan niat dan pemikiran utama dalam menjaga kebaikan. Keselamatan Bangsa dan Negara melalui Zikir dan Do’a. Mengajak umat untuk mencintai tanah air dengan segenap jiwa dan raga.

Bahkan saat ini, untuk Indonesia berkemajuan dan bermartabat dimata dunia. Beliau selalu membantu Pemerintah Republik Indonesia menjadi negara yang makmur dan disegani di mata dunia. Energi positif demi bangsa dan negara, telah digulirkan melalui sentrum perjuangan habis-habisan dalam Menjemput Takdir Peradaban Indonesia Emas.

Hal itu sebagai bukti bahwa mencintai Negara Indonesia adalah dengan cara menegakkan moralitas dan etika. Lalu menjaga, merawat, memelihara serta melindungi semua ciptaan Tuhan tanpa terkecuali sesuai dengan perintah Allah, Hukum dan Aturan Negara.

Bagi Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandi perjuangan peradaban yang dimulai dari Bengkulu untuk Indonesia dan dunia. Amanah ketuhanan dan kemanusiaan demi mewujudkan kepantasan hidup dalam meletakkan nurani emas manusia sebagai ciptaan.

Itulah kenapa sebuah peradaban bagi seluruh manusia sangat dibutuhkan. Agar kebangkitan sosial secara merata dapat menjadi tolak ukur kemajuan seluruh masyarakat. Nantinya akan menyatu terhadap seluruh instrumen multikulturalitas turunan hidup manusia yang lebih baik di masa akan datang.

Bagi seluruh pelaku dan pengamal Tarekat Naqsyabandiyah Indonesia dalam bimbingan beliau, semua ini bukanlah mimpi. Karena ini adalah kesadaran, kesungguhan untuk meraih dan mengembangkan jati diri. Serta memasarkannya kepada seluruh umat manusia di dunia. Memberikan dampak positif yang saling menghargai dan menghormati.

selanjutnya hal…5

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *