Advertisment Image

FIFA, Zionis, Israel dan Amanat Konstitusi

Oleh
Agustam Rachman, SH,MAPS/ Pengamat Sosial

Jum’at (24/3/2023) Walikota Bengkulu, Helmi Hasan Harun mengirimkan surat bernomor 100/106/B.1 kepada Menteri Pemuda dan Olah-Raga RI. Surat itu berisi penolakan tampilnya Timnas Israel dalam piala dunia U-20 di Indonesia tahun ini.

Sontak dalam waktu singkat banyak media memberitakannya. Walaupun sebelumnya dua Gubernur yaitu I Wayan Koster dari Bali dan Ganjar Pranowo dari Jawa Tengah juga sudah menyuarakan penolakannya. Ketiganya sama-sama menjadikan dasar UUD 1945 sebagai dasar penolakan, dimana konstitusi kita menolak secara tegas segala bentuk penjajahan di atas dunia.

Penolakan Helmi Hasan Harun menjadi lebih menarik mungkin karena disebabkan dari total 514 Kepala Daerah yang memimpin Kabupaten/Kota di Indonesia, baru Helmi Hasan Harun yang mempelopori penolakan timnas Israel pada piala dunia U-20.

Walikota Helmi Hasan juga mengirim surat berbahasa Inggris berisi penolakan atas Timnas Israel datang ke Indonesia dengan perihal: Rejection of Israel”s Nasional Football Team in Indonesia dan sudah dikirim ke Presiden FIFA.

Beberapa kawan merespon penolakan atas timnas Israel bermotif politik. Hal itu jangan dibantah. Tapi sadarkah kita bahwa FIFA sendiri ‘main politik’. FIFA melarang Rusia tampil pada piala dunia karena dianggap melakukan agresi terhadap Ukraina setahun yang lalu (24 Februari 2022).

Sebaliknya FIFA menutup mata atas agresi Israel yang sudah berlangsung 75 tahun atas Palestina (sejak 15 Mei 1948). Sampai sekarang FIFA tidak memberi sanksi apapun pada Israel.

Seorang wartawan senior berbisik pada saya , mungkin karena Volodymr Zelensky Presiden Ukraina mantan pelawak yang lucu itu keturunan Yahudi maka FIFA membelanya.

Lalu apakah kita memilih membuang konstitusi kita ke bak sampah yang busuk atau berdiri dengan gagah menjaga semangat dan amanat konstitusi?.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *