Editor: Dedi HP
Sumber/foto: JMSI
www.tras.id – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan Bawaslu RI sepakat melakukan kerjasama dalam pengawasan Pilkada 2020, sehingga pengawasan yang dilakukan banyak lembaga kredibel ikut mempengaruhi kualitas hasil pemilihan itu sendiri.
Hal tersebut terungkap saat Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Abhan, SH., MH menerima kunjungan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/07/2020).
“Kualitas Pilkada, ikut ditentukan oleh kualitas pengawasan publik. Semakin banyak pihak kredibel yang terlibat dalam mengontrol jalannya pilkada, semakin bagus kualitas pilkada tersebut” kata Abhan.
Ketua Bawaslu juga sepakakat dan merasa perlu kerjasama kedua lembaga dikemas hingga ke daerah. Dengan demikian, media massa sebagai stake holder Pilkada, khususnya media siber, memahami bahwa mereka juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab meyukseskan penyelenggaraan Pilkada.
Ketua Bawaslu mengingatkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah akan diumumkan pada 23 September, dan tiga hari kemudian atau 26 September, kampanye dimulai. Ditengah situasi pandemik Covid-19, kampanye melalui media siber kelihatannya menjadi satu instrumen yang dipandang efektif.
Selain itu, dalam waktu dekat akan digelar pemaparan oleh Ketua Bawaslu secara virtual di hadapan pengurus dan anggota JMSI di seluruh Indonesia. Ketua JMSI berharap pemaparan secara virtual itu juga bisa diikuti oleh seluruh jajaran Bawaslu di daerah.
Sementara itu, Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga JMSI Jayanto Arus Adi mengatakan, dalam menyambut pelaksanaan Pilkada serentak selain dengan Bawaslu, JMSI juga akan menggelar diskusi dengan stake holder yang lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Dalam Negeri, serta partai politik.
“Diskusi-diskusi terbatas itu akan dilanjutkan dengan FGD yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan Pilkada yang bermartabat, demokratis, damai” kata Jayanto.(*)
