Reporter : Fery Agustian
Editor : Herwan Saleh
www.tras.id – Walikota Bengkulu, Helmi Hasan menyampaikan kemungkinan terjadinya perubahan iklim yang imbas atau dampaknya bisa lebih berbahaya daripada Covid-19. Maka ia mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri, terutama persiapan mentalitas.
“Kita ingin mengingatkan pesan pemerintah pusat dan para elit pemimpin-pemimpin dunia tentang yang akan kita hadapi ke depan. Memang pandemi Covid 19 sudah banyak membuat persoalan, tapi belum seberapa. Ke depan ada tantangan yang lebih berat, ada perkara yang harus lebih kita waspadai yakni perubahan iklim,” sampai Helmi.
Perubahan iklim itu, kata Helmi kalau ingin mudah untuk kita pahami adalah berupa bencana alam seperti perubahan cuaca, contohnya di kutub utara es sudah banyak yang longsor.
“Contoh di Kota Bengkulu, seperti kemarin kita sudah dapat banjir kiriman. Maka persiapan pemerintah betul-betul harus mantap. Selain persiapan dari sisi pemerintahan kita juga ingin mempersiapkan dari sisi mentalitas masyarakat,” ujar Helmi.
Sehingga, sambung Helmi ketika terjadi bencana jangan kemudian saling salah menyalahkan dan tuding-menuding. Tapi harus dipahami bahwa bencana yang terjadi adalah ujian dan semuanya harus bersabar dan peduli dengan sesama.
“Menjelang kemungkinan terjadinya perubahan iklim dan bencana alam yang tidak kita inginkan, maka pemerintah sudah berancang-ancang mempersiapkan itu, salah satunya gerakan sedekah Rp 2 ribu perhari. Lebih baik kita sedia payung sebelum hujan. Jadi gerakan sedekah Rp 2.000 itu dalam kontek ini agar kita dijauhkan dari bala bencana,” demikian Helmi.(*)