Reporter: Dedi HP
Foto: Lapan RI
www.tras.id – Fenomena alam gerhana matahari cincin api terjadi petang ini (21/06/2020). Beruntung masyarakat Bengkulu bisa menyaksikan fenomena alam langka ini, sebab Bengkulu menjadi salah satu wilayah yang dapat menyaksikan fenomena alam yang terjadi terakhir kali pada 372 tahun lalu atau tepatnya 21 Juni 1648 dan diprediksi akan kembali terjadi pada 21 Juni 2039.
Data terhimpun, di langit Bengkulu gerhana akan terjadi pukul pukul 14.29 WIB, sedangkan puncak gerhana terjadi pukul 14.59 WIB dan akan berakhir pada pukul 15.21 WIB.
Peneliti Pusat Sains Antariksa, Andi Pangerang menjelaskan gerhana matahari cincin api terjadi lantaran matahari berada di posisi paling Utara garis khatulistiwa. Gerhana Matahari Cincin puncaknya melintasi Asia Tengah dan Timur. Saat matahari terbit terjadi Gerhana di Afrika, Jazirah Arab dan Tiongkok.
“Secara umum kegelapan kurang dari 50%, nah untuk Bengkulu kegelapan kurang dari 10%. Bengkulu Selatan tidak mengalami gerhana matahari sebagian,” ungkap Andi.
Dia juga menjelaskan bagi masyarakat yang ingin menyaksikan harus menggunakan alat khusus berupa peredup atau kaca mata khusus gerhana. Tidak disarankan melihat secara langsung sebab dapat merusak mata.
“Bagi yang ingin menyaksikan harus menggunakan alat bantu, bisa kacamata dengan filter matahari, kamera DSLR atau teleskop dengan filter khusus. Jika tanpa alat bantu maka sinar UV matahari bisa membakar retina mata secara perlahan. Jadi jangan dilihat langsung,” Andi menyarankan.(*)