Reporter/foto: Nandar Eka N
www.tras.id – Ini kabar gembira bagi para mahasiswa perantauan, pasalnya tak hanya warga ber-KTP Kota Bengkulu saja yang akan mendapat paket bantuan dampak Covid-19 dari Pemkot, namun para mahasiswa perantauan yang tidak pulang kampung atau ngekos juga akan mendapatkan paket bantuan. Syaratnya? Mahasiswa tersebut mentaati aturan pemerintah yakni berada di rumah.
“Untuk masyarakat dan mahasiswa kita akan upayakan nanti juga bisa menerima bantuan, kita upayakan seluruh warga mendapat bantuan tanpa terkecuali InsyaAllah, asalkan mereka mentaati aturan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah untuk memutus penyebaran Covid-19 dan untuk kebaikan kita bersama,” ungkap Walikota Bengkulu, Helmi Hasan usai menggelar rapat bersama FKPD terkait pengawasan distribusi bantuan bagi warga terdampak Covid-19, Rabu (15/04/2020) di Balai Kota.
Bagi mahasiswa dan masyarakat yang ingin mendapatkan paket bantuan namun memiliki KTP non Kota Bengkulu namun berdomisili di Kota Bengkulu agar menghubungi ketua RT setempat.
Helmi menegaskan, paket bantuan berupa beras dan mie instan dari APBD Kota Bengkulu senilai Rp 44 miliar itu disalurkan kepada seluruh masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Pada saat warga berada dirumah tentu warga tidak bisa beraktifitas ekonomi seperti biasa, maka dengan anggaran APBD ini pemerintah akan menyediakan beras 20 kg dan 2 dus mie instannya untuk diberikan antar kepada masyarakat agar masyarakat tetap berada di rumah selama 2 bulan,” ujar Helmi.
Menurutnya, masalah dampak Covid-19 ini bukan soal si miskin dan si kaya, namun bantuan itu untuk masyarakat yang ikut aturan pemerintah yang tetap di rumah. “Ketika kita minta warga tetap di rumah tentu kita harus berikan mereka Sembako. Bicara soal terdampak, sebetulnya anggota DPRD, Wartawan dan PNS pun juga terdampak. Tapi mereka boleh menerima boleh tidak,” terang Helmi.(*)