Reporter: Dedi HP
Foto: Korem 041/Gamas
www.tras.id – Danrem 041/Gamas Brigjen TNI Dr. Handoyo M. Tr (Han) membagi 3 jurus jitu agar target vaksinasi di Bengkulu segera tercapai. Hal tersebut ia sampaikan saat Rakor Pengarahan Forkopimda Provinsi Bengkulu kepada Bupati/Walikota, Forkopimda dan para Kakan Kemenag Kab/Kota terkait Natal dan Tahun baru di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu, Senin (29/11/21).
“Buat jadwal yang detail selama satu bulan, sehingga pada akhir Desember kita bisa mengetahui jumlah yang dicapai. Saya yakin hasil signifikan di November ini akan ada prestasi yang mengagumkan,” terangnya.
Jurus selanjutnya yakni Satgas Covid bekerja lebih terintegrasi antar komponen, mengerahkan semua kekuatan yang ada untuk mencapai target yang sudah ditentukan.
“Saya sudah kerahkan semua jajaran, tidak hanya Babinsa dan Danramil, tapi semua staf sudah saya kerahkan semua bergerak bersama-sama. Saya yakin dan percaya Desember ini hasilnya pasti lebih signifikan kalau semua komponen terintegrasi dengan baik,” lanjutnya.
Diakhir pesannya, Danrem menyampaikan pentingnya mengevaluasi secara teratur capaian dan kendala yang dihadapi oleh Satgas Covid-19.
“Yang ketiga, Satgas tiap daerah minimal tiga hari sekali lakukan evaluasi, sehingga jenis vaksin yang tepat sesuai aturan dan siapa yang bergerak dapat terukur secara baik,” tutup Danrem.
Ia juga mengapresiasi capaian vaksinasi di wilayah Provinsi Bengkulu hingga akhir November 2021. Dari pengamatan dan laporan personel di setiap wilayah capaian target vaksinasi masih di bawah target, namun ada kenaikan di akhir November.
“Minggu terakhir ini cukup bagus semangatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menyebutkan ada empat kabupaten masih berada di bawah 60% dari target capaian vaksinasi bulan November. Keempat Kabupaten tersebut adalah Mukomuko, Lebong, Kepahiang dan Seluma.
Walaupun secara jumlah kasus dan penanganan jumlah yang sakit serta tingkat kematian saat ini pada posisi terkendali bahkan Bengkulu sudah berada pada zona hijau dari hasil evaluasi pemerintah pusat, Rohidin menegaskan bahwa situasi ini tidak boleh diabaikan, karena menurutnya ancaman Covid-19 belum berakhir.
“Justru di tahun 2022 potensi ancaman itu tetap ada, sehingga pemerintah menetapkan kebijakan dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 dengan menentukan penanganan protokol kesehatan ditetapkan pada level 3, ini tidak lain adalah tindakan antisipasi,” jelasnya.(*)