Advertisment Image

Mpu Godo, dari Penjahit, Becak sampai Pusaka

Belum lama ini Mpu Godo membangun Besalen ukuran 6×6 meter (tempat pembuatan keris) dibelakang rumahnya, dengan gaya Joglo.

Di sanalah Mpu Godo dibantu dua orang Panjak (pembantu Mpu) bekerja, kadang Mpu Godo dibantu oleh Galang anak lelakinya yang baru saja tamat SMK.

“Saya melihat Mpu Godo memiliki bakat dan potensi untuk menjadi Mpu besar, dia serius menekuni dunia pembuatan tosan aji, dia sangat rendah hati dan cenderung pemalu, dia tidak mau menjadikan keris tua sebagai bahan keris karena menghormati si Mpu-nya. Dia mau mengerjakan dari awal”, ujar Drs. Anusapati, MFA dosen Pascasarjana ISI Yogyakarta memberi penilaian ketika dibincangi disela-selama pameran kemaren.

“Lar Gangsir memang berupaya untuk mencari orang-orang berbakat untuk jadi
penerus budaya tosan aji semisal keris dan tombak seperti Mpu Godo”, tambah pria yang akrab dipanggil Ninus ini.

Saat ini di Wonosari ada tiga orang Mpu Keris yaitu Mpu Ngadeni yang sudah sepuh, Mpu Puryadi dan Mpu Godo. Banyak orang menduga bahwa Mpu Godo merupakan keturunan Mpu Keris terkenal di Gunung Kidul.

“Saya tidak tahu soal itu, saya hanya berniat nguri-nguri budaya (melestarikan budaya) sebab ilmu penempaan logam di nusantara mungkin lebih hebat dari teknik pembuatan pisau Damaskus yang terkenal itu,” ujar lelaki yang pernah lima tahun menarik becak di terminal Wonosari ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *