Ketua tim percepatan penanggulangan stunting Kepahiang, Zurdi Nata. (foto: dok/tras)
Reporter: Agustian
Editor: Herwan Saleh
KEPAHIANG, tras.id– Kurang mengkonsumsi protein pada balita dapat menyebabkan balita mengidap stunting atau mengalami pertumbuhan yang lamban. Sebab itu, ketu tim percepatan penanggulangan stunting Kepahiang, Zurdi Nata mengimbau orang tua yang memiliki balita dapat memberikan asupan pangan yang bergizi seimbang, sebab dari data Dinkes tercatat sedikitnya ada 29,3% balita di Kepahiang mengalami stunting.
Sebelumnya tercatat ada 18.3% dan kali ini dari hasil pantauan status gizi ada 29.3%. Dari 300 balita yang disurvei terdapat 87 balita yang mengalami pertumbuhan lamban (kerdil).
Dia menjelaskan pihaknya akan bekerja keras dan mengoptimalkan perangkat medis yang ada untuk mensosialisasikan konsumsi bahan pangan bergizi dan seimbang. Selain itu, dia juga meminta dukungan dari semua pihak, sebab masalah ini tidak selalu menjadi persoalan di Dinkes, namun juga harus melibatkan banyak pihak, khususnya dalam edukasi masyarakat mengenai pola konsumsi.
“Melalui bidan desa, dokter dan promosi kesehatan akan kami massifkan imbauan konsumsi makanan begizi, khusus protein tidak selalu mahal, namun bisa dengan mengkonsumsi ikan, telur dan protein nabati dari kacang-kacangan yang mudah didapat masyarakat,” jelasnya.(*)