Dosen Jurusan Administrasi Publik FISIP UNIB, Alimansyah, S.IP, M.PA saat berdiskusi dengan warga Desa Sri Kuncoro seputar Desa Wisata. (foto: dok/tras.id)
Reporter : Agustian
Editor: Dedi HP
BENTENG,- Dosen Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Bengkulu (Unib), Alimansyah, S.IP, M.PA bersama mahasiswa yang juga anggota tim, Qori Rahayu melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) tentang Penguatan Literasi dan Kelembagaan Desa Wisata bagi Pemuda Desa Sri Kuncoro.
Kegiatan PPM itu dilaksanakan pada Jum’at (1/8/2025) dan antusias diikuti 20 pemuda dan mahasiswa di Desa Sri Kuncoro, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Pertemuan tersebut diawali dengan diskusi terkait identifikasi potensi-potensi wisata dan elemen pendukung yang ada di desa tersebut.
Alimansyah yang juga ketua tim PPM pada paparan diskusi menjelaskan konsep desa wisata, kategori desa wisata, atraksi desa wisata, unsur dan syarat desa wisata. Para pemuda dan mahasiswa yang terlibat dalam diskusi itu sangat antusias menyimak materi-materi yang disampaikan Alimansyah.
BACA JUGA: Desa Batu Bandung Dirikan Koprasi Merah Putih Untuk Gerakan Ekonomi Lokal
“Tadi kami berdiskusi mengenai konsep, unsur tentang desa wisata. Kami juga melakukan pemetaan potensi-potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi produk andalan desa wisata di Sri Kuncoro,” ungkap Alimansyah.
Dia juga mengapresiasi antusiasme warga yang terlibat dalam diskusi tentang desa wisata itu. Hampir seluruh peserta diskusi mengajukan pertanyaan pada tim PPM terkait pendirian desa wisata, syarat agar desa wisata berhasil, serta fasilitas minimal yang harus tersedia sebagai pendukung desa wisata.
“Kami sangat senang dengan umpan balik pemuda Sri Kuncoro yang antusias membahas desa wisata ini. Tadi banyak pertanyaan dan kami jelaskan secara rinci,” ujarnya.
Alimansyah juga berharap melalui kegiatan PPM ini masyarakat Desa Sri Kuncoro, khususnya para pemuda memahami betul konsep Desa Wisata. Sehingga bisa menjadi motor penggerak menjadikan Sri Kuncoro sebagai Desa Wisata. Ia menuturkan, banyak desa wisata yang berhasil yang digagas oleh para pemuda.
“Di Jogjakarta ada Desa Ngelanggeran yang berhasil menjadi desa wisata yang digagas dan digerakan oleh pemuda desa itu. Kami berharap melalui PPM ini, keberhasilan Desa Ngelanggeran juga menular ke Desa Sri Kuncoro melalui gagasan-gagasan para pemuda Sri Kuncoro,” harapnya.
BACA JUGA: Distan Dorong Desa Punya Produk Unggulan
Pantauan wartawan, untuk menilai tingkat literasi masyarakat Desa Sri Kuncoro tentang desa wisata dan penguatan kelembagaan sebelum adanya PPM dan setelah adanya PPM, tim PPM melakukan pre test dan post test.
“Test ini untuk mengukur pemahaman peserta terkait desa wisata saat sebelum adanya PPM dan setelah dilakukan PPM ini. Dari evaluasi ini nanti akan kami petakan apa-apa saja yang harus dikuatkan dan ditingkatkan pemahaman masyarakat tentang desa wisata,” jelasnya.(*)