Narasumber dan peserta kegiatan Penguatan Dai Kebangsaan berfoto bersama usai sesi materi dan dialog. (foto: Andreas/tras.id)
Reporter: Andreas
Editor: Herwan Saleh
BENGKULU,- Pesatnya kemajuan teknologi informasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Da’i Kebangsaan di Provinsi Bengkulu dalam melebarkan jangkauan dan sasaran dakwah. Untuk itu, Da’i Kebangsaan yang menjadi ujung tombak penjaga keutuhan dan kesatuan NKRI mesti ambil peran di era digitalisasi dalam menangkal informasi negatif, hoax dan ujuran kebencian yang massif terjadi di arus disrupsi informasi.
“Kita memasuki era digitalisasi, kemajuan teknologi informasi begitu dekat dengan kita. Data BPS 2025, dari 284,43 juta penduduk Indonesia 80,66% atau sekitar 229,42 juta adalah pengakses internet, kemudian 74,93 juta nya adalah generasi Gen Z. Angka statistik ini adalah peluang sekaligus tantangan bagi para Da’i dalam aktivitas dakwahnya. Dengan digitalisasi metode dakwah, maka jangkauan pesan positif akan lebih lebar,” jelas narasumber, Marsal Abadi saat sesi materi Mempelancar Dakwah di Era Digital dalam kegiatan Penguatan Majelis Dai Kebangsaan Tingkat Provinsi Bengkulu, Senin (22/9/2025).
Marsal juga menjelaskan pentingnya menentukan sasaran audience sebelum masuk dalam kegiatan dakwah di media digital. Ini penting untuk pemilihan media atau platfom digital yang akan digunakan. Selain itu, content yang dibuat juga mesti memahami psikologi audience yang dapat diketahui melalui riset sederhana dari postingan content yang diminati oleh audience.
“Sebelumnya kita harus menentukan sasaran audience kita yakni viewer dan follower. Apakah Gen Z, orang tua milenial, atau para Gen Babyboomer. Ini penting untuk mengetahui karakter dan materi content yang akan kita sampaikan. Kemudian ini juga untuk menentukan saluran yang akan kita pakai, apakah menggunakan Facebook yang paling diminati babyboomer, intsagram yang digandrungi milenial atau TikTok yang diramaikan Gen Z,” ulasnya.
BACA JUGA: Kakanwil Kemenag Dr. Zahdi Taher Ajak Berdoa Agar Tidak Terjadi Perang Dunia Ke III
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Penguatan Majelis Dai Kebangsaan Tingkat Provinsi, Rizal menjelaskan kegiatan itu berlangsung 22-23 September 2025 dan bertujuan meningkatkan kapasitas para Dai, sekaligus dapat menjadi teladan dalam menyampaikan pesan-pesan kebangsaan. Narasumber kegiatan tersebut juga beragam, yakni dari MUI, Polda, Korem, NU, Muhammadiyah dan penggiat media.
Hal serupa juga diungkapkan Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Bengkulu, Arsan S Ibrahim saat menyampaikan sambutan pada pembukaan acara. Ia menitik beratkan pada peran Dai dalam menjaga harmoni dan kerukunan bangsa.
“Dai Kebangsaan adalah garda terdepan dalam mejaga NKRI. Meski Bengkulu tergolong aman, namun kewaspadaan tetap dijaga. Dai punya peran penting dalam meneduhkan dan menyejukan umat dalam bingkai kesatuan dan persatuan,” ungkap Arsan.(*)