Advertisment Image

Catat, Ini Keutamaan Puasa Asyura

Reporter: Andreas Putra
Editor: Herwan Saleh

BENGKULU, tras.id – Bulan Muharram menjadi salah satu bulan agung selain bulan Ramadhan. Bulan pertama dalam kalander hijriah ini memiliki banyak keistimewaan, sehingga umat muslim sunah hukumnya memperbanyak puasa, khususnya pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Seperti sabda Rasullullah Muhammad SAW :

أَفْضَلُ الصَّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَريضَةِ صَلَاةُ اللَّيْل

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam.” (HR Muslim dalam Shahih-nya bab Fadhlu Shaum Al-Muharram)

Puasa di bulan Muharram memiliki beberapa keutamaan dan makna penting bagi umat Muslim, salah satunya puasa Asyura yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram adalah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu. Sebagaimana hadist Rasullulah SAW:

وَعَنْ أَبِي فَنَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئل عن صيَامِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السنة الماضية

Artinya: “Dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, ‘Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu’.” (HR Muslim)

Selain puasa Asyura, umat muslim juga dianjurkan berpuasa Tasua, yakni puasa yang dilakukan pada 9 Muharram, hal ini dilakukan untuk membedakan puasa umat muslim dengan Yahudi. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW:

ولَئِن بَقيتُ إِلَى قَابِل لَأَصُومَنُ التَّاسِعَ

Artinya: “Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharram.” (HR Muslim).

Dari hadist Rasullullah di atas, tentulah memiliki banyak faedah dan fadilah bila melakukan puasa Tasua dan puasa Asyura. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *