Advertisment Image

Tradisi Tumba, Pertanda Musibah Besar pada Suku Haji

Tradisi memukul Getuk secara terus menerus pada suku Haji seperti itu disebut Tumba.

Tumba dilakukan ketika ada peristiwa atau musibah besar saja, berbeda dengan musibah orang meninggal secara wajar, getuk hanya dibunyikan di lingkup desa orang yang meninggal saja itupun iramanya biasa dan hanya sebentar dibunyikan.

Bunyi tumba pertanda ada peristiwa besar terjadi
(foto: sampaijauh.com)

Tercatat hanya ada dua kali Tumba di Marga Haji, yang satunya lagi sama di tahun 1960, ketika dua orang anak kecil dari desa Surabaya yang hanyut karena tali rakit penyeberangan menuju kebun orang tuanya putus.

Keduanya ditelan ganasnya Jeram yang disebut Gelombang Maut yang letaknya di hilir Bendungan Tiga Dihaji saat ini.

Sebenarnya tradisi Tumba ini perlu dilestarikan jika ada peristiwa besar seperti banjir dan kebakaran supaya masyarakat mengetahui dan waspada.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *