Advertisment Image

Bayi Tak Tertolong, Sesalkan Pelayanan RSUD Benteng

Orang tua bayi, Sutan Mukhlis saat wawancara dengan awak media mengkritik dan menyesalkan pelayanan RSUD Benteng.(foto: Doni P/tras)

Reporter: Doni P
Editor: Dedi HP
BENTENG, tras.id – Mantan Kades Rindu Hati, Sutan Mukhlis melayangkan kritik terhadap manajemen RSUD Benteng dan pelayanannya. Pasalnya, buah hatinya yang baru saja dilahirkan meninggal dunia di rumah sakit tersebut pada Sabtu (7/1/2023) akibat diduga tak mendapatkan pelayanan sesuai SOP.

Sutan menuturkan, pada Kamis (5/1/2023) ia membawa istrinya yang tengah hamil ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, lantaran mengalami sesak nafas.

Pasien yang dirawat di ruang penyakit dalam, pada Sabtu (7/1/2023) pukul 5.00 WIB merasakan hendak melahirkan. Pihak keluarga memanggil petugas piket rumah sakit untuk dilakukan pertolongan, dan dipindahkan ke ruangan bersalin. Kurang lebih 1 jam penanganan, prosesi bersalin dilakukan di ruang inap dan bayi yang baru saja dilahirkan itu dinyatakan meninggal dunia.

“Kami sangat sesalkan, urusan kematian memang kehendak Tuhan. Namun, kami merasa pelayanan rumah sakit ini tidak sesuai SOP. Kami sudah minta agar istri saya dipindahkan ke ruang bersalin. Supaya proses bersalin dan bayi bisa ditangani dengan benar. Padahal, jarak ruangan inap dengan ruangan bersalin hanya beberapa meter saja,” kata Sutan pada awak media (9/1/2023) di RSUD Benteng.

Direktur RSUD: Tim Sudah Sesuai SOP

Terpisah, menanggapi kritik yang disampaikan Sutan Mukhlis. Direktur RSUD Benteng, Heri Kurniawan menjelaskan tim sudah menjalankan tugas sesuai SOP. Terkait lokasi persalinan, ia menjelaskan karena kondisi gawat darurat, sehingga persalinan harus dilakukan cepat.

“Sudah sesuai SOP. Persalinan dilakukan bidan dan dokter spesialis. Janin meninggal dalam kandungan, bukan pasca melahirkan. Sehingga tim medis fokus pada penyelamatan ibu,” kata Heri.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *