Bisnis offline menjadi bisnis andalan semua kalangan karena jenisnya beragam baik bisnis jasa maupun produk. Sayangnya pebisnis pemula sering menutup bisnis karena tak pandai mengatur keuangan, banyak yang menutup bisnis walaupun banyak konsumen.
Keuangan dalam berbisnis adalah aspek krusial dan menjadi penentu apakah bisnis berjalan atau tidak. Banyak pebisnis yang mencampur keuangan bisnis dengan keuangan pribadi, padahal hal tersebut mempengaruhi perkembangan bisnis.
Tips Mengatur Keuangan Bisnis Agar Bisnis Berkembang
Mengelola keuangan bisnis memang terbilang sulit jika tidak fokus, diperlukan strategi tepat agar keuangan bisnis stabil. Berikut ada tips mengelola keuangan bisnis, antara lain:
1. Mencatat Pengeluaran Bisnis
Bisnis offline bisa berkembang jika semua pengeluaran bisnis dicatat, catatlah pengeluaran secara detail sehingga mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk bisnis. Tips tersebut memudahkan Anda mengetahui apakah bisnis mengalami penurunan atau tidak, Anda bisa mencatat pada buku maupun menggunakan layanan pencatatan data di komputer maupun ponsel.
2. Mencatat Pemasukan Bisnis
Selain mencatat pengeluaran, pastikan pemasukan bisnis dicatat secara lengkap untuk mengetahui keuntungan yang didapat setiap harinya. Walaupun Anda menerapkan promosi gratis produk maupun promosi lain yang berkaitan dengan produk, catat secara detail.
Catatlah pada buku khusus bisnis maupun memilih aplikasi aman untuk pencatatan pemasukan bisnis. Banyak aplikasi yang disarankan dengan fitur pencatatan bisnis yang gratis.
3. Menyusun Budget
Menyusun budget penting dicatat untuk mengetahui perkembangan bisnis, apalagi semakin banyak bisnis serupa dan kebanyakan pebisnis pemula menutup bisnis karena tak pandai mengelola keuangan bisnis. Catatlah budget secara rutin sehingga pengeluaran bisnis bisa dikendalikan.
Budgeting membantu pelaku bisnis meminimalisir pengeluaran bisnis yang tidak penting, seiring berjalannya waktu bisnis berkembang pesat karena tips berikut dilaksanakan dengan baik.
4. Membayar Tagihan Tepat Waktu
Terkadang, pelaku bisnis offline memiliki tagihan sebagai suntikan dana agar bisnis semakin besar. Hal tersebut sah dilakukan jika tagihan dibayar tepat waktu, tujuannya untuk menghindari keuangan bisnis tidak stabil.
Walaupun disarankan, sebaiknya pikirkan apakah bisnis harus mendapat suntikan dana dari orang lain atau tidak. Jika tak terlalu penting sebaiknya tidak dilakukan untuk mengurangi risiko hutang. Hutang bisa menghambat kinerja Anda mengelola bisnis dan memicu was-was karena hutang maupun bunga yang harus dibayarkan.
5. Merencanakan Pengembangan Bisnis
Rencana mengembangkan bisnis menjadi impian pelaku bisnis karena banyak keuntungannya. Walaupun budget minim, Anda bisa menyiasati keuntungan bisnis sebagai tabungan pengembangan bisnis. Kumpulkan tabungan sampai terpenuhi, barulah melakukan pengembangan usaha.
Anda bisa berkonsultasi dengan pasangan maupun keluarga yang dipercaya mengenai rencana pengembangan bisnis. Otomatis, Anda mendapat pencerahan dan saran bermutu untuk pengembangan bisnis.
Mayoritas pelaku bisnis mengajukan kredit cepat untuk mengembangkan bisnis dan menjaga kestabilan produk. Hal tersebut membuat konsumen tetap percaya dan menjadi pelanggan tetap karena kelengkapan produk terjaga, Anda bisa mengajukannya melalui Tunaiku. Tunaiku adalah aplikasi KTA online untuk melayani masyarakat yang mengajukan dana.
Tunaiku adalah salah satu produk dari Amar Bank yang berbentuk bank resmi di Indonesia dan sudah dipercaya masyarakat. Tak perlu mencari tahu cara mudah dapat pinjaman Tunaiku karena prosesnya cepat dan mudah, siapa saja bisa mengajukan untuk kebutuhan bisnis.
Selain izin fintech, Amar Bank juga memiliki produk pinjaman online yang telah mengantongi izin usaha bank umum konvensional dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sehingga semua data pelanggan aman dan tak disalahgunakan. Bank andalan masyarakat itu memiliki nama lengkap PT Bank Amar Indonesia Tbk yang dikenal masyarakat luas.(*)
