Reporter/foto: Dedi HP
www.tras.id – Danrem 041/Gamas, Brigjen TNI. Yanuar Adil menjelaskan saat ini Indonesia mengalami ancaman non militer berupa serangan virus Covid-19, sebab itu, saatnya seluruh warga negara Indonesia ambil bagian dalam gerakan bela negara dengan wujud mematuhi protokol kesehatan. Hal itu diungkapkan Danrem saat menyampaikan materi dalam Webbinar Optimalisasi Pendisiplinan Protokol Kesehatan Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Wilayah Provinsi Bengkulu, yang digelar pada Rabu (15/07/2020) di Balai Prajurit Makorem 041/ Gamas.
“Ancaman pertahanan negara ada dua jenis, ancaman militer dan non militer. Ancaman militer jelas yakni agresi dari negara lain, sedangkan ancaman non militer salah satunya yakni Pandemi Covid-19. Nah saatnya kita bela negara sebagaimana amanat konstitusi,” kata Danrem.
Jenderal bintang satu ini juga menjelaskan saat ini negara tengah berperang, sebab itu untuk memenangkan pertempuran itu dibutuhkan strategi pertahanan rakyat semesta, dimana seluruh rakyat ambil bagian dalam pertempuran dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.
“Wujud bela negara yakni mematuhi protokol kesehatan, disiplin itu kuncinya. Nah, saya juga mengajak mahasiswa, tokoh masyarakat, pemuda dan unsur lainnya turun ke masyarakat mengedukasi dan mensosialisasikan protokol kesehatan, sehingga kita bisa memenangkan peperangan ini. Menang atau tidak jawabannya ada pada kita semua, disiplin atau tidak kita menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Yanuar.
Lulusan Akmil Tahun 1988 dari kecabangan Kavaleri ini juga mengusulkan ada sanksi pada warga pelanggar penerapan protokol kesehatan. “Sosialisasi dan beberapa strategi sudah kita terapkan, nah bagi yang masih membandel kami mengusulkan diberi sanksi, apakah berupa sanksi administrasi atau sanksi salam bentuk lainnya,” ungkap Yanuar.
Sebagai informasi, acara Webbinar tersebut dibuka langsung oleh Pangdam II/ Sriwijaya dan diikuti seluruh jajaran Korem 041/ Gamas, tokoh masyarakat, unsur pemuda dan mahasiswa. Hadir juga sebagai pembicara Kapolda Bengkulu, Sekda Provinsi Bengkulu, Rektor Universitas Bengkulu dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Acara tersebut juga menerapkan protokol kesehatan. (*)