Advertisment Image

Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak, Kades Herwan: “Sudah Surati PU, Tapi Belum Ada Tanggapan”

www.tras.id – Bengkulu Selatan – Warga Desa Lubuk Sirih Ilir, Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, menunjukkan semangat luar biasa dalam menjaga infrastruktur desanya. Mereka secara swadaya menggelar gotong royong memperbaiki jalan rusak setelah permohonan perbaikan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) tak kunjung direspons.

Kegiatan gotong royong itu melibatkan BPD, Kades dan perangkat berserta masyarakat setempat, dengan seluruh pembiayaan berasal dari sumbangan warga secara sukarela. Jalan yang diperbaiki merupakan akses utama yang kerap dilalui kendaraan bermuatan berat.

Kepala Desa Lubuk Sirih Ilir, Herwan Aprizal, mengungkapkan bahwa inisiatif ini dilakukan karena kondisi jalan semakin parah dan membahayakan pengguna.

“Sebelum ini kami sudah bersurat ke Dinas PU minta diperbaiki, tapi tidak ada tanggapan. Akhirnya kami ambil inisiatif sendiri bersama warga untuk memperbaikinya,” ujar Herwan, Rabu (3/11/2025).

Menurutnya, kerusakan jalan disebabkan oleh truk-truk bermuatan berat yang kerap melintas di jalur tersebut. “Jalan ini sebenarnya jalan umum, tapi sering dilalui kendaraan besar. Akibatnya, jalan jebol dan rusak parah,” jelasnya.

Meski tanpa dukungan dari pemerintah daerah, gotong royong yang dilakukan warga berhasil membuat jalan kembali layak digunakan.

“Alhamdulillah, berkat kekompakan masyarakat, jalan kini sudah bagus dan manfaatnya langsung dirasakan warga,” tambah Kades Herwan dengan nada lega.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan bisa memberikan perhatian lebih terhadap kondisi infrastruktur di desanya.

“Kami berharap ke depan ada perhatian dari pemerintah daerah. Kalau bisa, jalan ini di-hotmix, Bukan tambal sulam jalan berlobang karena merupakan lintas utama. Usulan sudah kami sampaikan setiap musrenbangdes dan musrenbangcam, tapi belum terealisasi,” pungkasnya.

Langkah gotong royong ini menjadi bukti nyata semangat kemandirian warga Lubuk Sirih Ilir dalam membangun desa, meski di tengah keterbatasan dukungan dari instansi terkait.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *