Advertisment Image

Kolaborasi, JMSI dan KPU Ajak Pemilih Jernih Memilih

Peserta sosialisasi dan narasumber berfoto bersama usai kegiatan. (foto: JMSI/dok)

Reporter: Doni P
Editor: Dedi HP

BENGKULU,- Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bengkulu berkolaborasi dengan KPU Provinsi Bengkulu meggelar sosialisasi dan pendidikan bagi pemilih. Sosialisasi dengan tema Jernih Memilih yang digelar pada Jum’at (4/10) petang di salah satu cafe di Kota Bengkulu antusias diikuti para peserta dari berbagai kalangan.

Hadir sebagai narasumber yakni ahli pers Bengkulu, Zacky Antoni dan Wakil Ketua Umum JMSI, Rahimandani.

Ketua JMSI Bengkulu, Riki Susanto menyampaikan sosialisasi ini merupakan wujud partisipasi JMSI dalam mendukung suksesnya Pilkada dan memberikan edukasi pada publik mengenai pentingnya Pilkada. Menurutnya, JMSI memiliki tanggung jawab dalam menjaga demokrasi di Indonesia, untuk itu sosialisasi dan pendidikan pemilihan ini dapat membuat masyarakat jernih dalam memilih pemimpin 5 tahun yang akan datang.

“JMSI merupakan organisasi pers dan sebagai konstituen Dewan Pers maka memiliki peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan iklim demokrasi yang kondusif. Salah satunya adalah memberikan pendidikan politik pada masyarakat, seperti yang dilaksanakan saat ini,” terang Riki.

Riki juga mengungkapkan JMSI berkomitmen turut mengawal proses demokrasi ini berjalan pada rel yang benar. Termasuk juga turut serta dalam peningkatakan partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi ini.

“Sebagai bagian dari masyarakat pers, di mana kita ketahui bahwa pers adalah salah satu pilar demokrasi, maka kami (JMSI) komitmen mengawasi dan menjaga agar demokrasi kita berjalan pada jalan yang benar,” ujarnya.

Para narasumber sosialisasi saat menyampaikan materi. (foto: Doni P/tras.id)

Sementara itu, dalam paparan materi, Rahimandani menjelaskan sejarah dan proses demokrasi, pentingnya Pilkada digelar. Ia juga meminta pers tidak hanya berorientasi pada keuntungan dalam proses Pilkada, melainkan harus berfokus pada keberhasilan demokrasi.

Ia juga menjelaskan bahwa demokrasi di Indonesia terus berkembang menemukan jati dirinya. Pasca rezim orde baru, tata laksana demokrasi di Indonesia terus mengalami perubahan ke arah yang baik. Bahkan, perkembangan terbaru adanya gugatan ke MK dari komunitas masyarakat sipil yang meminta disiapkan kolom kotak kosong pada surat suara untuk mengakomodir warga yang tak memilih kandidat yang bertarung.

“Ini kan unik, ada yang meminta disediakan kolom kotak kosong. Tapi inilah demokrasi kita terus berkembang. Nah harapan saya, JMSI dapat mengawal proses demokrasi ini jangan sampai kembali lagi pada kemunduran,” pesannya.

Zacky Antoni pada paparannya menyampaikan cakap digital dan Pemilu. Dewasa ini menurutnya, demokrasi di dunia dan Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi. Bahkan saat ini, metode kampanye konvensional untuk meraih dukungan suara mulai ditinggalkan dan merambah ke dunia digital.

“Kita lihat perkembangan teknologi berjalan pesat, nah ini juga mempengaruhi sistem demokrasi kita. Saat ini kampanye banyak berjalan di dunia maya. Dengan berbagai platform media sosial, kandidat lebih mudah menjangkau pemilih,” jelas Zacky.

Ia juga menampilkan kecendrungan masyarakat saat ini dalam menggunakan Medsos dan internet. Untuk itu, ia merekomendasikan adanya aturan khusus dalam pengawasan kampanye di dunia maya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *