Reporter/Foto: Nandar Eka N/MC Pemkot
Editor: Dedi HP
www.tras.id – Kepala BNN Kota Bengkulu, AKBP. Alexander menyampaikan ada 5.670 masyarakat Kota Bengkulu terpapar zat adiktif. Hal itu terungkap saat ia menyampaikan kata sambutan pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di kantor BNN Kota Bengkulu, Jumat (26/06/2020). Ia juga berterima kasih pada Pemkot Bengkulu yang mendukung dan membantu BNN dalam bertugas.
“Kami berterima kasih kepada Pemkot Bengkulu dalam hal ini walikota dan wawali serta seluruh OPD yang ada karena kita sudah saling bahu membahu membantu menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan narkotika. Maka ke depan perlu adanya sinergitas agar tetap bisa berjalan dengan baik apa yang menjadi tujuan kita bersama,” sampai Alexander.
Dia menambahkan, peringatan HANI menjadi momentum menyatakan perang melawan kejahatan luar biasa yang menjadi tantangan negara di dunia termasuk Indonesia.
“HANI adalah sebagai gerakan untuk melawan terhadap bahaya narkotika dan obat obatan yang berdampak buruk terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi,” kata Alexander.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi mengatakan persoalan narkoba termasuk zat-zat adiktif harus diperangi bersama, karena merupakan tanggung jawab seluruh FKPD dan seluruh elemen masyarakat.
“Hari ini kita peringati HANI melalui video conference dengan wakil Presiden. Ada beberapa hal yang perlu jadi catatan kita bersama. Ada laporan kepala BNN hampir seluruh SMP di Kota Bengkulu terpapar zat adiktif. Bukan berarti semua menggunakan narkoba tetapi terpapar. Zat adiktif itu termasuk ada obat batuk yang mengandung zat-zat yang membuat halusinasi. Ini PR kita semua bukan hanya tanggung jawab BNN. Agar bersama-sama kita lawan narkoba. Jangan sampai semua generasi-generasi muda kita terpapar semua,” ujar Dedy.
Terkait tema HANI tahun ini, Dedy menyampaikan akan selaras dengan visi misi Walikota Bengkulu. Dimana HANI kali ini mengangkat tema 100 persen hidup sehat, produktif dan bahagia. Sejalan dengan misi Walikota Bengkulu yang ingin mewujudkan masyarakat religius dan bahagia. (*)