Reporter: Ersan Rahmatullah
Editor: Dedi HP
www.tras.id – Menepis stigma negatif tentang laki-laki berambut gondrong, sekelompok mahasiswa berambut gondrong membentuk dan mendeklarasikan komunitas mahasiswa gondrong.
“Selama ini, pria gondrong selalu diidentikan dengan hal negatif, seperti pria kumal, jorok, malas, anarkis dan ugal-ugalan. Nah melalui komunitas ini, kami ingin menepis stigma negatif itu. Mahasiswa gondrong juga bisa bertindak intelektual, sosial, bersih dan wangi,” ungkap ketua komunitas gondrong, Kharisma Kareza.
Dia menambahkan dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar kegiatan sosial, salah satunya adalah aksi bersih pantai, bimbingan belajar pada masyarakat seputar ilmu pertanian dan lingkungan, kunjungan dan santunan ke panti asuhan serta kegiatan yang menggali kreativitas anggota.
“Komunitas gondrong ini juga sebagai media kawan kawan mengaktualisasi diri dalam kegiatan sosial, pertunjukan seni dan kreativitas,” jelasnya.
Komunitas gondrong saat ini terdiri dari mahasiswa fakultas Pertanian, Hukum, Fisip dan Teknik. Bahkan beberapa anggotanya juga berasal dari beberapa universitas yang ada di Bengkulu. (*)