Advertisment Image

Miris, Siswa SMK Diancam Tak Bisa Ujian dan Tak Naik Kelas

Orang tua siswa mendatangi sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu guna mencari solusi agar anaknya dapat ikut ujian. (foto: Andreas/tras.id)

Reporter: Andreas
Editor: Dedi HP

BENGKULU, tras.id – Miris, lantaran belum membayar SPP dan belum memiliki seragam praktek, 3 siswa SMKN di Kota Bengkulu diancam oknum ketua jurusan (Kajur) tak bisa ikut ujian dan tidak akan naik kelas. Akibatnya, salah satu siswa tak berani keluar rumah dan mengurung diri di kamar.

Orang tua siswa didampingi tim advokasi, Yusliadi mendatangi sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu meminta keringanan dan tambahan waktu untuk melunasi SPP supaya anak tersebut dapat mengikuti ujian.

“Kejadian ini sangat miris. Anak-anak ini benar-benar dari keluarga tidak mampu. Orang tuanya sebagai pencari barang bekas. Adanya tindakan intimidatif pada siswa tak dapat ikut ujian karena belum bayar SPP, jelas menjadi beban psikis anak. Bahkan ada siswa yang tak mau keluar rumah dan ke sekolah karena malu,” jelas Yusliadi yang diaminkan orangtua siswa, Selasa (14/5).

Ia juga menyayangkan sikap sekolah berstatus negeri, yang notabenenya biaya operasional sekolah telah ditanggung negara, justru menghalangi siswa ikut ujian hanya karena tunggakan SPP. Bahkan ia juga menyesalkan sikap oknum Kajur, yang tetap mengancam 3 siswa itu tak naik kelas bila belum memiliki seragam praktek dan melunasi tunggakan SPP.

“Dari pertemuan dengan pihak sekolah, kepala TU menjamin anak-anak bisa ikut ujian, apalagi dari rapor sebelumnya siswa ini memiliki prestasi. Namun, saat pulang sekolah, siswa tadi memberi tahu kami kalau Kajur kembali mengancam siswa tidak akan naik kelas. Sikap-sikap intimidatif seperti ini sangat kami sesalkan, apalagi ini akan berdampak pada psikis anak,” jelas Yusliadi.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *