Reporter: Andreas
Editor: Herwan Saleh
BENGKULU, tras.id – Bulan Dzulhijah tidak hanya dikenal sebagai bulan haji, namun juga dikenal sebagai salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang memiliki banyak keutamaan.
Bahkan Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa bulan ini sebagai bulan yang disenangi Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW:
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
“Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : ‘Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah, ‘Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa.” (HR Bukhari)
Salah satu amalan baik di bulan Dzulhijah ini adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arofah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim yang tidak menjalankan ibadah haji. Banyak keutamaan yang terkandung di dalamnya, seperti yang diungkapkan dalam Hadist Nabi:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas” (HR Muslim).
sedangkan puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijah dengan keutaman dapat menghapus dosa-dosa setahun. Selain itu, amalan puasa juga menjadi amalan yang paling dicintai Allah SWT, sebagaimana hadist qudsi Allah SWT menjelaskan:
“Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku,” (*)