Kayu jabon mulai diminati petani Benteng, bukan saja harganya yang menjanjikan namun usia panen juga cukup singkat. (foto: Doni P/tras)
Reporter: Doni P
Editor: Dedi HP
BENTENG, tras.id– Komoditas hasil perkebunan kayu jabon mulai dibudidayakan petani di Bengkulu Tengah (Benteng). Selain bernilai ekonomis tinggi, perawatan yang mudah dan tak membutuhkan biaya mahal menjadi alasan utama petani Benteng mulai membudidayakan tanaman kayu yang masuk dalam kategori kayu industri ini.
“Kami mulai mengembangkan jabon karena kami tertarik dengan siklus panen yang sangat singkat untuk jenis tanaman kayu. Begitu juga dengan permintaannya yang tinggi sebab kayu ini masuk kayu industri,” kata petani Desa Tanjung Heran Kecamatan Taba Penanjung, Iwan.
Dia menambahkan kayu jabon memiliki banyak keutamaan dan keunikan dikembangkan sebab jangka waktu penanamannya lebih ringkas dibanding tanaman jati, selain itu harganya lebih tinggi dibandingkan kayu jenis lainnya. Dia juga menjelaskan kayu jabon merupakan bahan dasar pembuat parkit, sticky wood dan triplek, sehingga pasar pasca panen juga sangat jelas.
“Katanya kayu ini merupakan kayu kelas 4 yang harganya tinggi dan permntaan industri cukup tinggi,” jelas Iwan.(*)