Reporter : Agustian Editor: Dedi HP
www.tras.id – Kabupaten Kepahiang mewakili Provinsi Bengkulu dalam lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) tingkat nasional, yang diselenggarakan Kemendes PDTT di Cirebon, Jawa Barat, (19/10/2022).
Bupati Kepahiang, Hidayattullah Sjahid menyampaikan Kepahiang mewakili Provinsi Bengkulu ikut serta dalam lomba TTGN dalam bidang mesin perkebunan yaitu mesin sangrai kopi tanpa gas.
“Salah satu warga kita ikut serta dalam kegiatan ini yaitu Saifuddin Zuhri warga desa Taba Air Pauh dengan inovasinya mesin sangrai kopi tanpa gas,” jelas bupati.
Ia berharap dengan keterwakilannya Kepahiang dalam kegiatan TTGN ini dapat meningkatkan kesejahteraan inovator asal Kepahiang dalam memasarkan produk inovasinya.
“Kita bangga ada inovator yang ikut dalam TTGN ini, kita juga berharap dengan keikutsertaan kegiatan ini banyak yang tertarik dengan mesin karya masyarakat Kepahiang dan dapat mensejahterakan inovator tersebut,” pungkas Bupati.
Turut mendampingi Bupati dalam kegiatan tersebut Sekda Kepahiang Dr. Hartono, Ketua TP PKK Kepahiang Ny. Efie Muhafilah, Ketua DWP Kepahiang, Kepala PMD Iwan Zamzami serta Ketua KNPI Gregory Dayefiandro.
Sementara itu, Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengatakan teknologi tepat guna (TTG) dapat membangkitkan kesejahteraan masyarakat, terutama yang berada di desa.
“Teknologi tepat guna ini dapat bermanfaat besar untuk kesejahteraan masyarakat desa,” katanya di Cirebon, Rabu, saat membuka gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) yang ke-23 di Kabupaten Cirebon.
Mendes mengatakan saat ini penggunaan TTG di desa sudah semakin marak, baik untuk pertanian, peternakan, dan budidaya perikanan. Sehingga, kata dia, dengan digunakannya TTG tersebut dapat meningkatkan produksi serta nilai tambah bagi masyarakat yang bertempat tinggal di desa.
Mendes menambahkan adanya teknologi tepat guna ini diharapkan lebih memudahkan masyarakat desa dalam melakukan pekerjaannya, terutama pada tiga sektor yang menjadi konsentrasi ekonomi di pedesaan.
Untuk itu, Kemendes PDTT terus mendorong agar masyarakat juga dapat berinovasi pada sektor teknologi tersebut.
“Dengan teknologi dapat memudahkan dan menguntungkan masyarakat desa, serta membuka kesadaran warga desa menggunakan teknologi tepat guna untuk menjadikan nilai tambah,” demikian Abdul Halim Iskandar.(*/adv)