Para peserta sosialisasi berfoto bersama narasumber dan jajaran BEI Perwakilan Bengkulu. (foto: dok tras.id)
Reporter: Ferry Agustian
Editor: Herwan Saleh
tras.id, – Jumlah investor pasar modal di Bengkulu kian meningkat. Hingga akhir Agustus 2025 Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Bengkulu mencatat ada 85.323 investor dengan jumlah transaksi mencapai Rp 626 miliar lebih. Capaian ini tentu saja didukung oleh iklim investasi, transparansi dan perlindungan investor.
“Kondisi pasar kita terus membaik, kepercayaan publik juga menunjukkan tren positif. Ini terbukti dari jumlah investor yang naik 28% dari awal tahun lalu. Begitu juga dengan nilai transaksi YoY sebanyak 199% atau dari Rp209,5 miliar menjadi Rp626,3miliar. Jadi transparansi dan perlindungan investor adalah kunci pertumbuhan investor di Bengkulu,” jelas Kepala BEI Perwakilan Bengkulu, Marina Rasyada saat memberi sambutan pembukaan acara Sosialisasi Mekanisme Perlindungan Investor, Rabu (8/10/2025).
BACA JUGA: Investasi Saham, Pilih Blue Chips Atau Second Layer
Kegiatan Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF). Marina mengatakan dalam pasar, KPEI berperan menjamin penyelesaian transaksi. Kemduian KSEI berperan memastikan keamanan aset investor, dan SIPF bertugas melindungi para pelaku pasar modal dari risiko non-komersial.
BACA JUGA : Trik Mudah Bangun Portofolio Saham
“Perkembangan teknologi melaju cepat, untuk ini pasar modal terus berinovasi. Untuk itu, BEI bersama KSEI, KPEI, dan SIPF memberikan kemudahan pada publik dalam membuka rekening efek, penguatan layanan AKSes KSEI, serta program penjaminan investor oleh SIPF,” jelasnya.(*)