Advertisment Image

Ini Pentingnya Investasi Saham

Ilustrasi transaksi saham saham. (foto: dok/tras.id)

Reporter: Andreas
Editor: Herwan Saleh

BENGKULU,- Direktur Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) PWI, Dedi Hardiansyah Putra mengungkapkan pentingnya investasi saham. Selain dapat melawan laju inflasi, investasi saham juga dapat menjadi alternatif passive income. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar mensegerakan investasi saham dan tidak menunda lagi.

“Investasi saham sudah terbukti dapat melawan inflasi. Kita lihat harga beras di tahun 1995 adalah Rp695/kg dam saat ini harga beras sudah Rp18.500/kg. Ini menunjukan bahwa harga beras sudah naik 2.577% dalam rentang waktu 1995-2024. Jika dikalkulasikan ada kenaikan 12%/tahun,” ujar Dedi.

Kenaikan harga tersebut tidak hanya terjadi pada beras, namun juga pada seluruh barang kebutuhan lainnya. Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh inflasi yang menggerus nilai uang.

“Bila di tahun 1995 kita punya Rp1 juta maka bisa memiliki 1,5 ton beras, sedangkan pada tahun 2024 uang Rp1 juta hanya bisa membeli beras sebanyak 54kg saja. Nah inilah inflasi, jadi biar nilai uang kita tetap terjaga kita harus investasi, salah satu pilihan instrumen investasi adalah saham,” jelasnya.

Waktu Yang Tepat Berinvestasi

Dedi mengungkapkan waktu yang tepat untuk berinvestasi adalah saat ini dan sedini mungkin. Banyak orang menunda investasi karena berasumsi berinvestasi harus menunggu modal besar, sehingga rencana berinvestasi selalu tertunda. Padahal, menurut Dedi, berinvestasi sedini mungkin dan dengan modal yang kecil selain dapat melatih disiplin berinvestasi, juga dapat mencapai tujuan investasi lebih cepat.

“Sekarang untuk investasi di pasar modal cukup dengan modal kecil. Bahkan ada saham 1 lotnya seharga Rp100 ribu. Yang penting adalah aksi investasi dilakukan segera,” ujarnya.

Keuntungan dan Resiko Investasi Saham

Untuk keuntungan, Dedi menyebut setidaknya investor mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga dan keuntungan dari dividen. Namun demikian, ia mengungkapkan keuntungan tersebut bersifat fluktatif mengikuti harga saham dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang tumbuh dan dengan profit yang besar maka akan membagikan dividen dalam jumlah besar juga. Begitu juga dengan harga sahamnya. Harga saham bersifat fluktatif.

“Dari rata-rata keuntungan investasi saham lebih tinggi dari bunga deposito. Sebaiknya jangka investasi adalah di atas 5 tahun, sebab jika target kita hanya 1 bulan atau 2 bulan saja maka uang yang diinvestasikan akan fluktuatif mengikuti harga saham,” ujarnya.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *